Seorang laki-laki terengah-engah datang menemui khalifah ‘Umar bin Khottob r.a. Mukanya merah dan suaranya menggeletar. Ia bercerita, ‘Wahai Amiral Mukminin ! Dengan mata kepala saya sendiri, saya melihat pemuda fulan dan pemudi fulanah sedang berpelukan dengan mesra di balik pohon kurma”.
Laki-laki itu berharap ‘Umar bin Khottob r.a. akan memanggil kedua anak muda itu dan memberikan hukuman kepada mereka.
Namun, ternyata tidak. Umar bin Khottob r.a. malah mencengkeram leher laki-laki itu dan memukulnya dengan gagang pedang. Umar bin Khottob r.a. berkata dengan keras, “Kenapa engkau tidak menutupi keburukan mereka dan berusaha agar mereka bertaubat ? Tidakkah engkau ingat sabda Rasulullah s.a.w., “Siapa yang menutupi keburukan saudaranya, maka Allah pasti akan menutupi keburukannya di hari qiyamat” ?”
Selengkapnya...
Laki-laki itu berharap ‘Umar bin Khottob r.a. akan memanggil kedua anak muda itu dan memberikan hukuman kepada mereka.
Namun, ternyata tidak. Umar bin Khottob r.a. malah mencengkeram leher laki-laki itu dan memukulnya dengan gagang pedang. Umar bin Khottob r.a. berkata dengan keras, “Kenapa engkau tidak menutupi keburukan mereka dan berusaha agar mereka bertaubat ? Tidakkah engkau ingat sabda Rasulullah s.a.w., “Siapa yang menutupi keburukan saudaranya, maka Allah pasti akan menutupi keburukannya di hari qiyamat” ?”