Sahabat Ali bin Abi Tolib k.w. dalam pertarungan di sebuah pertempuran telah menjatuhkan lawan duelnya. Beliau siap untuk mengakhiri pertarungan dengan satu tebasan pedang lagi. Saat itu, musuhnya yang sudah jatuh meludahi beliau.
Sahabat Ali bin Abi Tholib k.w. pun melangkah mundur seraya berkata, “Kau boleh pergi ! Nyawamu diharamkan untukku saat ini”.
Musuhnya heran dan bertanya, “Apa maksudmu ?”
Ali bin Abi Tolib k.w. menjawab, “Aku berperang karena (demi) Allah dan mungkin saja aku ingin membunuhmu di tengah pertempuran, bertarung demi agamaku. Tapi, ketika engkau meludahiku, kau membuatku marah. Aku akan bertempur dan bahkan membunuh (dalam pertempuran) karena Allah, namun aku tidak akan menjadi seorang pembunuh karena nafsuku”
Musuh itu pun tersentuh dan kemudian menjadi seorang muslim.
Sahabat Ali bin Abi Tholib k.w. pun melangkah mundur seraya berkata, “Kau boleh pergi ! Nyawamu diharamkan untukku saat ini”.
Musuhnya heran dan bertanya, “Apa maksudmu ?”
Ali bin Abi Tolib k.w. menjawab, “Aku berperang karena (demi) Allah dan mungkin saja aku ingin membunuhmu di tengah pertempuran, bertarung demi agamaku. Tapi, ketika engkau meludahiku, kau membuatku marah. Aku akan bertempur dan bahkan membunuh (dalam pertempuran) karena Allah, namun aku tidak akan menjadi seorang pembunuh karena nafsuku”
Musuh itu pun tersentuh dan kemudian menjadi seorang muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar