Ada seorang laki-laki yang lalai dari membaca solawat atas Rasulullah Muhammad s.a.w. Saat tidur, ia mimpi bertemu dengan Rasulullah s.a.w. Namun, Rasulullah s.a.w. tidak menoleh kepadanya. Ia bertanya, “Wahai Rasulallah ! Apakah anda marah kepadaku ?”
Rasulullah s.a.w. menjawab, “Tidak, Aku tidak marah kepadamu”.
“Mengapa anda tidak menoleh untuk melihatku ?” tanya laki-laki itu
“Aku tidak mengenalmu”, jawab Rasulullah s.a.w.
“Bagaimana engkau tidak mengenalku ? Aku salah seorang di antara umatmu. Para ulama telah meriwayatkan bahwa engkau lebih mengenal umatmu dari pada orang tua pada anaknya”.
“Para ulama itu benar, namun engkau tidak membaca solawat atasku. Pengenalanku kepada umatku sesuai dengan kadar solawatnya atasku”.
Laki-laki itu terbangun. Ia pun mewajibkan pada dirinya sendiri untuk membaca solawat atas nabi s.a.w. 100 kali setiap hari.
Ia kemudian rutin membaca solawat 100 kali sehari. Setelah itu, ia kembali mimpi bertemu Rasulullah s.a.w. Rasulullah s.a.w., bersabda, “Sekarang aku mengenalmu. Aku akan memberimu syafa’at
Rasulullah s.a.w. menjawab, “Tidak, Aku tidak marah kepadamu”.
“Mengapa anda tidak menoleh untuk melihatku ?” tanya laki-laki itu
“Aku tidak mengenalmu”, jawab Rasulullah s.a.w.
“Bagaimana engkau tidak mengenalku ? Aku salah seorang di antara umatmu. Para ulama telah meriwayatkan bahwa engkau lebih mengenal umatmu dari pada orang tua pada anaknya”.
“Para ulama itu benar, namun engkau tidak membaca solawat atasku. Pengenalanku kepada umatku sesuai dengan kadar solawatnya atasku”.
Laki-laki itu terbangun. Ia pun mewajibkan pada dirinya sendiri untuk membaca solawat atas nabi s.a.w. 100 kali setiap hari.
Ia kemudian rutin membaca solawat 100 kali sehari. Setelah itu, ia kembali mimpi bertemu Rasulullah s.a.w. Rasulullah s.a.w., bersabda, “Sekarang aku mengenalmu. Aku akan memberimu syafa’at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar