Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un -Telah Wafat KH Sahal Mahfuzh Kajen Pati Jawa Tengah (Rois 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI- lahul fatihah

KISAH INSPIRATIF

Kisah adalah cara paling mudah dan ringan untuk menyampaikan sesuatu. Orang dapat menemukan dan memahami konsep dalam sebuah contoh kenyataan melalui kisah.
Bila menurut anda blog ini bermanfaat, sebarkanlah kepada keluarga dan teman-teman anda serta jadilah bagian dari penyuka halaman KISAH INSPIRATIF - HIKAYAT INDAH di facebook.

Sabtu, 14 Februari 2009

TENGKORAK PALING BERHARGA


Seorang yang disebut Bahlul di Bagdad pada masa hidupnya dikenal sebagai seorang yang pandir namun bijaksana. Suatu hari, ia duduk di sebuah pasar. Ia menempatkan tiga buah tengkorak di hadapannya. Di depan tengkorak pertama, ia letakkan tulisan “gratis”. Di depan tengkroak kedua, ia letakkan tulisan “satu sen”. Di depan tengkorak ketiga, ia letakkan tulisan “tak ternilai”.

Orang-orang yang melihat itu menganggap Bahlul telah gila. Hanya orang gila yang menjajakan tengkorak. Apalagi tiga tengkorak dengan harga yang berbeda. Apa yang membedakan ketiga tengkorak itu ? Ketiganya tampak sama.

Akhirnya, karena penasaran ada seseorang yang mendekatinya. Ia bertanya tentang perbedaan harga itu.

Bahlul mengambil sebuah tusuk daging dan mencoba memasukkan pada lubang telinga tengkorak yang bertanda gratis. Ia tidak dapat memasukkannya sama sekali. Ia berkata, “Lihatlah ! Tidak ada yang dapat masuk ke dalam. Tengkorak ini sama sekali tak berharga”

Kemudian, ia mencoba memasukkan tusuk daging itu ke dalam tengkorak yang bertanda satu sen. Tusuk daging itu denganmudah masuk. Dari satu telinga langsung menembus keluar melalui telinga yang lain. Ia berkata, “Anda lihat ? Tidak ada yang tertingal di dalamnya. Tengkorak ini hanya satu sen”.

Selanjutnya, ia mencoba pada telinga tengkorak yang bertanda tak ternilai. Tusuk daging itu masuk dengan mudah melewati telinga yang pertama, namun tidak dapat keluar melalui telinga kedua. Ia berkata, “Tengkorak ini tak ternilai harganya. Apa yang masuk ke dalamnya akan tetap di dalamnya, tidak keluar lagi”

Selengkapnya...