Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un -Telah Wafat KH Sahal Mahfuzh Kajen Pati Jawa Tengah (Rois 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI- lahul fatihah

KISAH INSPIRATIF

Kisah adalah cara paling mudah dan ringan untuk menyampaikan sesuatu. Orang dapat menemukan dan memahami konsep dalam sebuah contoh kenyataan melalui kisah.
Bila menurut anda blog ini bermanfaat, sebarkanlah kepada keluarga dan teman-teman anda serta jadilah bagian dari penyuka halaman KISAH INSPIRATIF - HIKAYAT INDAH di facebook.

Senin, 15 Maret 2010

AKU BELUM AKAN MATI

Ada dua orang bersaudara yang perilakunya sangat bertolak belakang. Yang seorang rajin ibadah dan tinggal di atas gunung. Yang seorang lagi pendurhaka pengikut hawa nafsu dan tinggal di kota di kaki gunung.

Orang yang rajin ibadah memiliki keinginan untuk bertemu dan bercakap-cakap dengan dengan Iblis. Sampai satu hari keinginan itu tercapai - Iblis menampakkan diri kepadanya.

Dalam pertemuan itu, Iblis berkata kepadanya, "Engkau sungguh bodoh, engkau menghabiskan waktu 40 tahun untuk mengendalikan nafsumu dan melelahkan badanmu, padahal sungguh masih tersisa umurmu 40 tahun lagi. Maka ikutilah hasrat nafsumu".

Mendengar hal itu, si rajin ibadah berkata dalam hatinya, "Aku ingin turun menemui saudaraku dan mengikutinya makan, minum dan menikmati berbagai kelezatan selama 20 tahun, setelah itu aku bertaubat dan beribadah kepada Allah selama 20 tahun yang tersisa dari umurku".

Si rajin ibadah pun pergi meninggalkan tempat tinggal dengan niat yang terbetik di hatinya itu.

Pada saat yang sama, saudaranya yang pendurhaka tersadar dari mabuknya dan menemukan dirinya dalam kondisinya yang sangat hina. Ia tersungkur di tanah dalam kegelapan dan bajunya basah oleh air seninya sendiri. Saat itu dalam hatinya ia berkata, "Aku telah menghabiskan umurku dalam kedurhakaan, sedangkan saudaraku menikmati lezatnya taat dan munajat kepada Allah sehingga ia kan masuk surga dan aku masuk neraka".

Si pendurhaka pun meneguhkan tekad untuk bertaubat dan berniat untuk berbuat baik dan beribadah. untuk mewujudkan niatnya, ia naik ke atas gunung menemui saudaranya yang rajin ibadah.

Saat itu, si rajin ibadah turun dengan niat berbuat durhaka dan si pendurhaka naik dengan niat bertaubat dan ibadah.

Dalam perjalanannya, si rajin ibadah yang turun dengan niat berbuat durhaka tergelincir. Ia jatuh terguling dan menimpa saudaranya si pendurhaka yang sedang naik dengan niat bertaubat dan ibadah. Saat itu, keduanya meninggal dunia. Berakhirlah hidup si rajin ibadah dalam niat durhaka dan si pendurhaka dalam niat taubat dan ibadah. Dan diriwayatkan bahwa keduanya dikelompokkan sesuai dengan niatnya yang terakhir itu. Si rajin ibadah dimasukkan kelompok pendurhaka. Si pendurhaka dimasukkan kelompok mereka yang bertaubat dan beribadah.

Tidak ada komentar: