Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un -Telah Wafat KH Sahal Mahfuzh Kajen Pati Jawa Tengah (Rois 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI- lahul fatihah

KISAH INSPIRATIF

Kisah adalah cara paling mudah dan ringan untuk menyampaikan sesuatu. Orang dapat menemukan dan memahami konsep dalam sebuah contoh kenyataan melalui kisah.
Bila menurut anda blog ini bermanfaat, sebarkanlah kepada keluarga dan teman-teman anda serta jadilah bagian dari penyuka halaman KISAH INSPIRATIF - HIKAYAT INDAH di facebook.

Rabu, 24 Maret 2010

SIAPA YANG MENGENAL ALLAH


Malaikat Jibril merasa penasaran. Ia ingin tahu siapa hamba yang termulia di dunia. Ia pun berkeliling mencari.

Akhirnya ia menemukan seorang laki-laki di dalam gua yang dikenal sebagai ahli ibadah yang terbaik. Laki-laki ini dikenal hanya tidur satu atau dua jam semalam. Ia menghabiskan seluruh sisa waktunya dengan sembahyang dan tafakkur . Ia hanya menikmati satu hidangan kecil dalam sehari dari makanan yang ditinggalkan penduduk desa untuknya. Jibril sangat terpesona oleh pria itu. Ia merasa yakin bahwa akhirnya menemukan hamba termulia di dunia.

Saat meninggalkan gua, Jibril melihat seorang laki-laki sedang berusaha mendirikan pagar. Ia sangat mabuk, sehingga tidak dapat menancapkan tiang pagar pada lubang yang sudah digalinya. Ia bergumam, “Ya Allah, bantulah ! Ya Allah, aku tidak dapat melakukan apa pun tanpa pertolongan-Mu. Bantulah aku menancapkan tiang pagar ini“.
Jibril terkejut dan tersinggung melihat pria ini menyebut nama Allah dalam keadaan mabuk.

Ketika pemabuk itu menoleh dan melihat Jibril, ia berkata, “Jangan ! Engkau jangan coba membantuku ! Aku tidak ingin bantuanmu. Aku ingin Allah yang membantuku”.
Kaget terhadap perbedaan si pemabuk dan si ahli ibadah yang sangat disiplin, Jibril pun kembali. Saat ia menceritakan perjalanan kepada Allah, Allah bertanya, “Apakah kamu melihat temanku dengan tiang pagar ?”

Jibril terkejut. Ia menjawab bahwa ia bertemu dengannya, namun ia kagum pada ahli ibadah yang hidup dalam gua.

Allah bertanya, “Ahli ibadah yang mana ? Aku tidak mengenalnya”.

Jibril semakin terkejut.

Allah memerintahkan Jibril untuk menguji kedua orang tersebut, ‘Katakan pada mereka masing-masing bahwa Aku akan menemui mereka segera setelah Aku selesai memasukkan seratus ekor gajah melalui lubang jarum. Kau akan paham kemudian”.

Mula-mula Jibril mendatangi sang ahli ibadah dan menyampaikan firman Allah SWT. Sang ahli ibadah menjatuhkan tasbihnya dengan marah serta berseru, “Itu berarti Allah tidak akan pernah datang. Tidaklah mungkin bahkan untuk memasukkan seekor gajah ke lubang jarum (apalagi seratus). Jika Allah tidak akan datang, maka aku akan berhenti dari jalan hidup yang bodoh ini serta pergi ke kota dan bersenang-senang”.

Dengan sangat kecewa, Jibril kemudian pergi menemui si pemabuk yang masih berjuang dengan tiang pagarnya. Lelaki itu berkata, “Sudah kukatakan padamu, aku tidak membutuhkan bantuanmu. Pergilah !”

Jibril pun memperkenalkan diri sebagai malaikat dan menyampaikan pesan Allah. Laki-laki itu berseru, “Allah akan datang kapan pun sekarang ini. Allah sama sekali tidak membutuhkan waktu sedikit pun untuk memasukkan seratus ekor gajah melalui lubang jarum”.

Ia kemudian menjatuhkan tiang pagarnya dan menggandeng Jibril. Ia pun berputar dan menari dalam irama ekstase spiritual. Saat Jibril berputar bersama pria itu, ia merasakan kehadiran Allah ikut menari bersama mereka.

Tidak ada komentar: