Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un -Telah Wafat KH Sahal Mahfuzh Kajen Pati Jawa Tengah (Rois 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI- lahul fatihah

KISAH INSPIRATIF

Kisah adalah cara paling mudah dan ringan untuk menyampaikan sesuatu. Orang dapat menemukan dan memahami konsep dalam sebuah contoh kenyataan melalui kisah.
Bila menurut anda blog ini bermanfaat, sebarkanlah kepada keluarga dan teman-teman anda serta jadilah bagian dari penyuka halaman KISAH INSPIRATIF - HIKAYAT INDAH di facebook.

Rabu, 07 April 2010

MENGAPA ?


Ada seorang penebang kayu yang shalih. Ia tinggal di sebuah daerah yang berdekatan dengan sebuah desa yang penduduknya termasuk kaum musyrikin. Mereka menyembah pohon yang tumbuh di tengah desa mereka.

Suatu hari, penebang kayu itu memutuskan untuk menebang pohon yang disembah itu. Ia ingin menunjukkan bahwa yang disembah itu bukan Tuhan, hanya sebatang pohon yang juga makhluk Tuhan. Mereka seharusnya menyembah Allah – Tuhan Pencipta mereka, Pencipta pohon yang mereka sembah serta Pencipta seluruh alam semesta.

Di tengah perjalanan, ia dihentikan oleh seorang laki-laki. Laki-laki itu bertanya, “Hendak ke mana ?”

“Demi Allah, aku hendak menebang pohon yang disembah oleh penduduk itu”, penebang kayu itu menjawab.

“Itu kesalahan”, laki-laki itu berkata lagi.

“Siapa kau hingga berhak mengatakan apa yang harus ku lakukan ?” tanya penebang kayu.

“Aku adalah Iblis. Aku tidak akan membiarkanmu menebang pohon itu”

Penebang kayu itu bergerak. Ia menarik Iblis dan membantingnya ke tanah dengan mudah. Ia letakkan kampaknya di leher Iblis.

Iblis menyampaikan alasan logis, “Kau bersikap tidak masuk akal. Mereka tidak akan membiarkanmu menebang pohon yang mereka sembah. Bahkan, bila kau melakukannya, mereka mungkin akan membalas dengan membunuhmu. Istrimu akan menjadi janda. Anak-anakmu menjadi yatim. Selain itu, bila kau menebang pohon itu, mereka akan mencari pohon lain untuk mereka sembah. Pikirkanlah !”

Iblis melanjutkan strateginya, “Aku memberi penawaran kepadamu. Aku tahu bahwa kamu seorang yang miskin, namun juga seorang yang taat dan mempunyai sebuah keluarga besar. Salian itu, kamu pun senang menolong orang lain. Setiap hari, aku akan menaruh dua koin emas di bawah tempat tidurmu. Dengan itu, kamu terhindar dari bahaya pembunuhan dan dapat membiayai keluargamu serta membantu orang lain”.

Penebang kayu ini setuju. Kembalilah ia pulang. Ia membatalkan maksudnya untuk menebang pohon dan menghilangkan kemusyrikan.

Keesokan harinya, ia menemukan dua koin emas di bawah tempat tidurnya. Ia memakainya untuk nafkah keluarganya dan membantu orang lain.

Pada pagi hari berikutnya, ia tidak menemukan lagi koin emas itu. Ia mencari ke seluruh ruangan dan tetap tidak menemukannya. Ia pun Marahlah terhadap pengkhianatan Iblis itu. Ia segera menyiapkan kampaknya dan berangkat untuk menebang pohon itu.

Di tengah perjalanan, ia kembali dihentikan Iblis. Sambil tersenyum menyeringai Iblis bertanya, “Hendak ke mana ?”

“Penipu, pembohong ! Aku hendak menebang phon itu” jawab sang penebang kayu.

Iblis menyentuh dada sang penebang kayu dengan satu jarinya. Sang penebang kayu langsung terpelanting jatuh ke tanah karena kekuatan sentuhan itu. Iblis menyentuh dan menekan dadanya dengan satu jari seraya berkata, “Kau ingin aku bunuh ? Dua hari lalu kau yang ingin membunuhku. Berjanjilah kau tidak akan menebang pohon itu !”

Sang penebang kayu menjawab, “Aku berjanji tidak menebang pohon itu. Namun, katakanlah satu hal padaku. Dua hari yang lalu aku mengalahkanmu dengan mudah. Dari mana kamu mendapatkan kekuatan untuk mengalahkanku hari ini ?”

Iblis tersenyum dan berkata, “Saat itu kau hendak menebang kayu karena Allah, namun hari ini kau berkelahi denganku karena dua koin emas”.

Tidak ada komentar: