Suatu hari, Syaikh Kholil Bangkalan Madura mendadak tanpa berita lebih dulu datang menemui muridnya K.H. Hasyim Asy’ari Tebuireng. Beliau datang untuk mengikuti majelis pengajian muridnya itu. Beliau menyampaikan, “Dulu saya memang yang mengajari anda. Tapi, hari ini saya menyatakan bahwa saya yang menjadi murid anda”.
K.H. Hasyim Asy’ari menyatakan, “Tidakkah anda salah ? Aku ini murid anda dan selamanya aku adalah murid anda”.
Syaikh Kholil tetap bersikeras ingin menjadi murid dan mengikut pengajian hadis K.H. Hasyim Asy’ari.
Bila pengajian selesai. Kedua ulama ini berlomba mencari sandal gurunya. K.H. Hasyim Asy’ari mencari sandal Syaikh Kholil dan Syaikh Kholil mencari sandal K.H. Hasyim Asy’ari. Keduanya berusaha menyiapkan sandal itu untuk dipakai gurunya sebagai tanda bakti pada gurunya.
K.H. Hasyim Asy’ari menyatakan, “Tidakkah anda salah ? Aku ini murid anda dan selamanya aku adalah murid anda”.
Syaikh Kholil tetap bersikeras ingin menjadi murid dan mengikut pengajian hadis K.H. Hasyim Asy’ari.
Bila pengajian selesai. Kedua ulama ini berlomba mencari sandal gurunya. K.H. Hasyim Asy’ari mencari sandal Syaikh Kholil dan Syaikh Kholil mencari sandal K.H. Hasyim Asy’ari. Keduanya berusaha menyiapkan sandal itu untuk dipakai gurunya sebagai tanda bakti pada gurunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar